7/22/2007

FUNGSI AGAMA DIANTARA BANGSA-BANGSA

FUNGSI AGAMA DIANTARA BANGSA-BANGSA

Oleh: Uray Mashuri SH.

“Agama adalah jawapan dan penyelesaian terhadap fungsi kehidupan manusia”.

Fungsi pertama agama, ialah mendefinisikan siapakah saya dan siapakah Tuhan, serta bagaimanakah saya berhubung dengan Tuhan itu. Bagi Muslim, dimensi ini dinamakan sebagai hablun minaLlah dan ia merupakah skop manusia meneliti dan mengkaji kesahihan kepercayaannya dalam menghuraikan persoalan diri dan Tuhan yang saya sebutkan tadi. Perbincangan tentang fungsi pertama ini berkisar tentang Ketuhanan, Kenabian, Kesahihan Risalah dan sebagainya.

Pada kategori pertama, daerah yang tidak terlibat di dalam dialog antara agama. Pluralisme agama yang disebut beberapa kali oleh satu dua penceramah, TIDAK bermaksud menyamaratakan semua agama dalam konteks ini. Mana mungkin penyama rataan dibuat sedangkan sesiapa saja tahu bahwa asas agama malah sejarahnya begitu berbeda. Tidak mungkin semua agama itu sama!

Ketika fungsi kedua bagi agama ialah mendefinisikan siapakah saya dalam konteks interpersonal ia itu bagaimanakah saya berhubungan dengan manusia. Bagi pembaca Muslim, kategori ini saya rujukkan ia sebagai hablun minannaas.

Pada saat Allah SWT menurunkan ayat Al-Quran yang memerintahkan manusia agar saling kenal mengenal (Al-Hujurat 49: 13), perbedaan yang berlaku di antara manusia bukan saja meliputi perbedaan kaum, akan tetapi pebdaan agama dan kepercayaan. Fenomena diatas, agama berjalan seiring dengan perkembangan (zaman) manusia yang berbilang bangsa itu semenjak sekian lama.

Oleh karena itu, manusia dituntut agar belajar untuk menjadikan perbedaan itu sebagai medan dan atau forum untuk bercengkrama, saling kenal mengenal, saling asah dan asuh serta bukan sebagai arena bertarung, saling membunuh dan memperluas permusuhan.

Untuk seorang manusia berkenalan dan seterusnya, untuk selanjutnya bekerjasama di antara satu sama lain, tersebut memerlukan beberapa hal, yang boleh dikongsi bersama untuk menghasilkan persefahaman. Maka di sinilah, dialog antara agama (Interfaith Dialogue) mengambil posisi. Sekali lagi, dialog antara agama bertujuan untuk mengurai perbdaan dan persamaan yang ada di antara agama. Dan persamaan itu banyak ditemui di peringkat etika dan nilai.

KOMPONEN AGAMA

Saya akan cuba menjelaskannya dalam konteks gambaran berikut:

Komponen Agama

Dari segi manapun kita melihat, agama Islam misalnya, akan memamerkan tiga dimensi tersebut. Setiap perintah Allah SWT adalah berlangsung di atas dasar Iman. Iman itu diproses melalui ritual ibadah. Tetapi agama tidak berhenti disitu saja. Ibadah adalah “Taabbud kita kepada Allah, namun Allah tidak mempunyai kepentingan terhadap Taabbud kita kepada-Nya. Maka, apakah tujuan Ibadah yang memproses Aqidah itu?

Tidak lain dan tidak bukan, tujuannya adalah untuk manusia itu sendiri. Aqidah yang diproses melalui Ibadah, adalah bertujuan untuk menghasilkan karakter, kualitas serta nilai tertentu dalam diri manusia yang bersangkutan. (Iman, Islam dan Ihsan…) (Iman, Sholat, agar Tercegah dari Mungkar…) (Iman, Puasa, Taqwa…) kesemua suruhan agama berada di dalam kerangka ini.

Ada di antara nilai yang terhasil melalui proses Ibadah itu, adalah untuk kegunaan dan manfaat manusia terhadap dirinya sendiri. Ada juga nilai yang terhasil, perlu digunakan untuk manusia berhubungan dengan manusia yang lain.Ini adalah asas yang mesti ada di dalam kefahaman kita terhadap komponen setiap agama.
FUNGSI AGAMA DIANTARA BANGSA-BANGSA

Oleh: Uray Mashuri SH.

“Agama adalah jawapan dan penyelesaian terhadap fungsi kehidupan manusia”.

Fungsi pertama agama, ialah mendefinisikan siapakah saya dan siapakah Tuhan, serta bagaimanakah saya berhubung dengan Tuhan itu. Bagi Muslim, dimensi ini dinamakan sebagai hablun minaLlah dan ia merupakah skop manusia meneliti dan mengkaji kesahihan kepercayaannya dalam menghuraikan persoalan diri dan Tuhan yang saya sebutkan tadi. Perbincangan tentang fungsi pertama ini berkisar tentang Ketuhanan, Kenabian, Kesahihan Risalah dan sebagainya.

Pada kategori pertama, daerah yang tidak terlibat di dalam dialog antara agama. Pluralisme agama yang disebut beberapa kali oleh satu dua penceramah, TIDAK bermaksud menyamaratakan semua agama dalam konteks ini. Mana mungkin penyama rataan dibuat sedangkan sesiapa saja tahu bahwa asas agama malah sejarahnya begitu berbeda. Tidak mungkin semua agama itu sama!

Ketika fungsi kedua bagi agama ialah mendefinisikan siapakah saya dalam konteks interpersonal ia itu bagaimanakah saya berhubungan dengan manusia. Bagi pembaca Muslim, kategori ini saya rujukkan ia sebagai hablun minannaas.

Pada saat Allah SWT menurunkan ayat Al-Quran yang memerintahkan manusia agar saling kenal mengenal (Al-Hujurat 49: 13), perbedaan yang berlaku di antara manusia bukan saja meliputi perbedaan kaum, akan tetapi pebdaan agama dan kepercayaan. Fenomena diatas, agama berjalan seiring dengan perkembangan (zaman) manusia yang berbilang bangsa itu semenjak sekian lama.

Oleh karena itu, manusia dituntut agar belajar untuk menjadikan perbedaan itu sebagai medan dan atau forum untuk bercengkrama, saling kenal mengenal, saling asah dan asuh serta bukan sebagai arena bertarung, saling membunuh dan memperluas permusuhan.

Untuk seorang manusia berkenalan dan seterusnya, untuk selanjutnya bekerjasama di antara satu sama lain, tersebut memerlukan beberapa hal, yang boleh dikongsi bersama untuk menghasilkan persefahaman. Maka di sinilah, dialog antara agama (Interfaith Dialogue) mengambil posisi. Sekali lagi, dialog antara agama bertujuan untuk mengurai perbdaan dan persamaan yang ada di antara agama. Dan persamaan itu banyak ditemui di peringkat etika dan nilai.

KOMPONEN AGAMA

Saya akan cuba menjelaskannya dalam konteks gambaran berikut:

komponenagama.JPG

Komponen Agama

Dari segi manapun kita melihat, agama Islam misalnya, akan memamerkan tiga dimensi tersebut. Setiap perintah Allah SWT adalah berlangsung di atas dasar Iman. Iman itu diproses melalui ritual ibadah. Tetapi agama tidak berhenti disitu saja. Ibadah adalah “Taabbud kita kepada Allah, namun Allah tidak mempunyai kepentingan terhadap Taabbud kita kepada-Nya. Maka, apakah tujuan Ibadah yang memproses Aqidah itu?

Tidak lain dan tidak bukan, tujuannya adalah untuk manusia itu sendiri. Aqidah yang diproses melalui Ibadah, adalah bertujuan untuk menghasilkan karakter, kualitas serta nilai tertentu dalam diri manusia yang bersangkutan. (Iman, Islam dan Ihsan…) (Iman, Sholat, agar Tercegah dari Mungkar…) (Iman, Puasa, Taqwa…) kesemua suruhan agama berada di dalam kerangka ini.

Ada di antara nilai yang terhasil melalui proses Ibadah itu, adalah untuk kegunaan dan manfaat manusia terhadap dirinya sendiri. Ada juga nilai yang terhasil, perlu digunakan untuk manusia berhubungan dengan manusia yang lain.Ini adalah asas yang mesti ada di dalam kefahaman kita terhadap komponen setiap agama.

Namun, sedarkah kita bahwa semua agama mempunyai komponen yang sama? Ini adalah apa yang diistilahkan oleh Dr. Chandra Muzaffar sebagai paralel agama. Kesemua agama mempunyai komponen yang selaras.

Demikianlah tulisan ini saya sampaikan, semoga dimasa yang akan datang perbedaan agama, kepercayaan akan memberikan corak dan warna tersendiri dalam mempersatukan antar manusi diantara bangsa-bangsa. Dikutip dari berbagai macam sumber


Namun, sedarkah kita bahwa semua agama mempunyai komponen yang sama? Ini adalah apa yang diistilahkan oleh Dr. Chandra Muzaffar sebagai paralel agama. Kesemua agama mempunyai komponen yang selaras.

Demikianlah tulisan ini saya sampaikan, semoga dimasa yang akan datang perbedaan agama, kepercayaan akan memberikan corak dan warna tersendiri dalam mempersatukan antar manusi diantara bangsa-bangsa. dirangkum dari berbagai macam sumber.

2 Comments:

Anonim said...

saya sepakat dengan apa yang mas tulis.

boleh donk di bagi... untuk diskusi.

kalau ada tulisan yg lain kami

ria.

Uray Mashuri Abdurrahman said...

terimakasih atas kunjungan mbak ria, dengan senang hati saya sampaikan salam kenal dari saya.

saran dan kritik mbak sangat saya nanti, semoga pertemanan kita akan terus berjalan dan memberikan manfaat satu sama lain.

wassalam

uray mashuri Ar.

 
ss_blog_claim=c4f1c8c20848112b99380e071226db1c